..........."Wahai semut, lalu apa yang kamu katakan
kepada mereka sebangsamu yang juga adalah semut ketika mereka mulai tidak
menyukaimu?" tanyaku kepada seekor semut yang sedang bersedih. Semut
menjawab :" maafkan jika aku tidak seperti yang kalian inginkan karena
mungkin kalian juga tidak mau jika harus menjadi seperti yang aku inginkan.
Kalian bukan aku dan tentu saja aku juga bukan kalian walaupun memang kita
sama-sama semut, begitu bukan? Aku hanya ingin belajar, belajar sedikit merubah
cara berjalanku, cara memandangku, cara berkacaku. Aku tahu, aku memang
ditakdirkan terlahir sebagai seekor semut, sama seperti kalian walaupun tidak
persis, tapi seenggaknya nanti aku memiliki kemampuan lebih yang bisa aku
syukuri walaupun mungkin banyak yang memandang kita dari luar bahwa kita sama.
Sama-sama semut. Ya, sama- sama semut, karena inilah yang dinamakan
"sawang-sinawang" yaitu dimana satu sama lain hanya bisa menilai dan
lebih suka memandang dari sisi luarnya saja. Tapi ya memang begitulah
keadaannya "manusiawi" bangsa manusia menyebutnya. maafkan juga jika
ini menjadikan kalian tidak suka kepadaku wahai saudara-saudaraku,, " kata
seekor semut yang barusan aku tanyai. "Baiklah, aku ingin belajar dulu ya
semut. terimakasih ilmunya". .........
tidak semua yang dicetak tebal itu selalu penting dan berarti... :D
sigit haryo yudanto anak dari ayah dan ibu saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar