Kamis, 01 Desember 2011

Habiskan makananmu, nanti ayammu lebih gemuk dari pada kamu

Teringat cerita orang tua dan simbah saya waktu dulu. Ini adalah sedikit cerita tentang masa kecil saya, mungkin masa kecil kalian juga yang pernah mengalami masa kecil. Pernahkah kalian mendapatkan cerita dari orang tua atau simbah juga mungkin, tentang kenapa  kita harus menghabiskan makanan yang kita makan dimana mereka melakukannya dengan cara yang agak unik yaitu dengan cara membohongi kita supaya kita percaya bahwa jika kita tidak menghabiskan makanan kita, maka ayam kita akan mati. Mereka berharap kita akan percaya, lalu berharap kita akan takut, karena merasa kasihan pada ayam kita yang akan mati jika tidak kita habiskan makanan kita. Maka, akhirnya kita habiskan juga makanan kita. Semoga saja kalian ingat, jika tidak ingat berarti saya akan selalu bersyukur dan mengucap syukur alhamdulillah karena ternyata masih ada kalian yang mana ingatan kalian lebih buruk dari pada ingatan saya padahal sebenarnya ingatan saya juga buruk,  yang berarti ternyata masih ada kalian yang ingatannya lebih buruk dibandingkan saya, dimana dapat kita simpulkan bahwa masih ada yang lebih buruk dari yang buruk, begitu juga sebaliknya kecuali yang menyebabkan adanya buruk juga sebaliknya itu ada, maka jangan sombong karena masih ada yang lebih baik dari yang baik, dan masih ada yang lebih buruk dari pada yang buruk, tidak semuanya yang ada pada diri kita lebih baik dari pada apa yang ada pada orang lain dan tidak semuanya yang ada pada diri kita lebih buruk dari pada apa yang ada pada diri orang lain, karena di antara aku, kamu, kalian, mereka dan kita semua tidak ada yang sempurna kecuali yang menciptakan aku, kamu, kalian, mereka dan kia semua. hahaha  di atas langit masih ada langit.
Baik, kalian tahu apakah maksud orang tua melakukan hal seperti itu? kalau dilogika/ dinalar secara mentah, mana mungkin jika kita tidak menghabiskan makanan kita, maka ayam kita akan mati. Apa hubungannya antara makanan kita yang tidak habis kita makan dengan ayam yang mati akibat dari kita tidak menghabiskaan makanan kita? Tentu tidaklah nyambung. Mari kita analisis bersama, kalau dipikir-pikir bukankah justru ayam kita akan menjadi  lebih gemuk karena sisa makanan kita yang tidak habis itu akan kita kasihkan ke ayam-ayam kita? Itu menurutku waktu kemarin, kemarin yang ketika aku memikirkan pendapat itu dan menyimpulkan ternyata orang tuaku telah membodohiku. hahaha
Tapi alhamdulillah aku yang kini bukanlah aku yang kemarin, aku berpikir lagi untuk mencari tahu maksud dari semua yang dilakukan orang tua kita sebenarnya apa. Izinkan saya yang saat ini, bukan saya yang kemarin berpendapat dengan pendapat saya yang kemarin lagi, tapi berpendapat dengan pendapatku yang sekarang bahwa jika kita tidak menghabiskan makan itu, maka sama saja kita menyia-nyiakan makanan yang seharusnya kita makan dan habiskan. dan menyia-nyiakan makanan itu sama dengan dosa katanya, tapi disini saya tidak akan membahas tentang dosa / tidak berdosa jika kita menyia-nyiakan makanan itu karena yang Maha Tau akan dosa/ tidaknya sesuatu itu adalah yang menyebabkan dosa itu sendiri ada. Menurut saya, orang tua kita tidak begitu saja semata-mata berbohong, tetapi berbohong demi kebaikan kita. Orang tua mencari uang, banting tulang kerja keras, ibaratnya kalau dalam bahasa Jawa " jungkir walik ", kaki jadi kepala, kepala jadi kaki, mereka melakukan apa saja demi anaknya, demi bisa memberi makan anaknya, bisa membesarkan anaknya, mendidik anaknya dll yang saya rasa tujuannya adalah lebih mulia dan masih jauh jika hanya dibandingkan dengan yang saya sebutkan tadi. Di sini orang tua kita juga tidak rela begitu saja jika kita tidak menghbiskan makan kita dan memberikannya kepada ayam. itu sama saja usaha yang dilakukan orang tua kita , kita sia-siakan juga.  Orang tua kita sudah jungkir walik bagaimana berjuang bekerja keras, banting tulang demi memperoleh uang dan berharap anak-anaknya bisa makan, bisa tumbuh dan berkembang, akan tetapi setelah memperoleh makanan yang tinggal kita makan saja tanpa harus kita bekerja keras seperti yang dilakukan orang tua kita, kok kita buang begitu saja dan kita kasihkan ke ayam.  Nanti ayamnya yang gemuk, sedangkan kitalah yang kurus. kan juga jadi tanda tanya, orang tua kita bekerja keras, jungkir walik banting tulang untuk mendapatkan uang demi bisa memberi makan anak-anaknya atau ayamnya? kok malah yang lebih gemuk ayam-ayamnya,bukan malah anak-anaknya,,hahaha,,
tanpa disadari sebenarnya kita dituntut dan diajari bagaimana cara kita menghargai kerja keras orang tua, pengorbanan orang tua, jungkir waliknya orang tua kita demi bisa menghidupi kita. kita juga diajarkan tentang bagaimana bahwa untuk mendapatkan sesautu harus penuh pengorbanan, juga kita diajarkan tentang bagaimana tidak boleh menyia-nyiakan sesuatu.menurutku masih ada labih banyak lagi pelajaran yang dapat kita petik dari cerita orang tua/ simbah kita dulu yang sebaiknya jangan kia telan mentah dan kita muntahkan begitu saja.
oke,ini sedikit pendapatku,bagaimana dengan pendapat kalian?mari kita berbincang-bincang, akan lebih enak jika berbincang sambil ngopi dan merokok,itu menurut saya. bagi yang tidak suka ngopi dan merokok ya ndak usah ikut-ikutan ngopi dan merokok seperti saya, nanti kalau keracunan kan malah merepotkan saya. dan kali ini ini mohon ijinkan saya untuk mengubah kalimat orang tua saya dan simbah saya dulu, yang semula " habiskan makanmu, nanti ayammu mati " menjadi " habiskan makanamu, nanti ayammu lebih gemuk dari pada kamu"..sekian dari saya, saya minta maaf atas kesalahan saya telah menulis ini karena tulisan ini memang saya buat salah, mohon dimaklumi yang se-maklum-maklumnya,,terima kasih

wassalamualaikum..

selamat jalan dan hati-hati di jalan
sekali lagi : habiskan makananmu, nanti ayammu lebih gemuk dari pada kamu





di djokdja duatujuhjuniduaribusebelas di kontrakanpringwulung 
sigit pernah gundul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar